Get Gifs at CodemySpace.com

Sabtu, 12 Mei 2012

APLIKASI BK KARIER DALAM PEMILIHAN PEKERJAAN


Bekerja adalah melakukan aktivitas untuk mendapatkan penghasilan yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Perlu ditanamkan dalam diri masing-masing orang yang bekerja bahwa apa yang dia lakukan adalah dalam rangka ibadah, (al-Nawiy 2007). Apabila hal itu dilakukan maka dia akan berusaha bekerja dengan sungguh-sungguh dan hidupnya menjadi lebih tentram. Berikut ini disajikan pentingnya bekerja dari beberapa segi menurut Surya (1990).
1.      Individu
            a.       Memenuhi kebutuhan dalam bidang keuangan dan panggilan hidup
            b.      Memenuhi kebutuhan fisik
           c.       Memenuhi kebutuhan psikis: harga diri, identitas diri, penghargaan dari orang lain, kepuasan pribadi,   penentuan gaya hidup, motivasi berprestasi, peningkatan percaya diri.
           d .      Pergaulan dan wawasan lebih luas
           e.       Merasa bagian dari kelompok (sense of belongingness)
           f.        Pengisi waktu dalam sebagian besar kehidupan individu
2.      Keluarga
            a.       Adanya sumber pendapatan untuk memenuhi kebutuhan
            b.      Kebanggan keluarga
            c.       Terlepanya sebagian beban keluarga
            d.      Penghargaan masyarakat pada keluarga
            e.       Keberhasilan dambaan keluarga
            f.       Peningkatan kesejahteraan keluarga
3.      Masyarakat
            a.       Adanya produksi barang dan jasa
            b.      Tersedianya Man Power
            c.       Tersedianya modal, bahan mentah, dan teknologi
            d.      Memperlancar roda ekonomi
4.      Negara
            a.       Sebagai aset nasional
            b.      Modal pembangunan bangsa
            c.       Dapat memperlancar kerja sama antar Negara
            d.      Sebagai modal untuk kemajuan bangsa
Bekerja pada dasarnya tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri, tetapi juga bermanfaat bagi keluarga, masyarakat dan bangsa. Para pekerja dapat mendorong adanya produk barang, tersedianya Man Power, yang dapat menjadi asset nasional bagi negara, juga memperlancar kerjasama antar Negara, dan modal peningkatan kemajuan. Selain itu perlu ditanamkan dalam diri masing-masing orang yang bekerja bahwa apa yang dia lakukan adalah dalam rangka ibadah. Apabila hal itu dilakuakan maka dia akan berusaha bekerja dengan sungguh-sungguh dan hidupnya menjadi lebih tentram.
Selain itu menurut al-Nawiy (2007) ada juga beberapa hal yang perlu diperhatikan seseorang dalam bekerja antara lain:
1.        Amanah dalam bekerja
2.        Tidak curang
3.        Tidak merampas hak orang lain
4.        Tidak menipu/berdusta
5.        Tidak bersumpah palsu
6.        Tidak mengambil suap
7.        Tidak mengeksploitasi kecantikan/ketampanan
8.        Tidak bergosip
9.        Tidak bersepi-sepi dengan lawan jenis
10.    Tidak memata-matai
Meskipun bimbingan dan konseling karier telah berkembang deng pesat, bahkan dalam perkembangannya bisa diterapkan pada berbagai komunitas, namun demikian sekolah masih merupakan setting yang subur bagi pelayanan BK. Bentuk pelayanan BK karier di sekolah mengarah pada upaya pemahaman diri siswa, pemahaman dan sikap positif  terhadap berbagai jenis pekerjaan serta pemahaman dunia kerja, baik dari segi syarat maupun pemilihan pekerjaan yang relevan dan menganalisis pekerjaan yang telah dipilih. Pada akhirnya diharapkan siswa ataupun individu yang mendapatkan layanan BK karier akan mampu memilih jenis pekerjaan yang akan ditekuni kelak di kemudian hari.
Semua jenis layanan BK yang sesuai dan terbingkai pada komponen pelayanan dasar, pelayanan responsif, perencanaan individual dan dukungan system bisa diterapkan.

Pentingnya Informasi Tentang Dunia Kerja
Untuk maksud pemahaman dunia kerja diperlukan informasi pekerjaan dan pelaksanaan layanan bimbingan berupa pemberian informasi, sangat mengandalkan tersedianya bahan informasi karier yang lengkap, andal, dan selalu diperbarui.
Dengan bahan informasi yang lengkap dan akurat konselor bisa lebih  baik dalam membantu siswa memperoleh pemahaman tentang lingkungan sekitar, khususnya dunia kerja. Perpaduan antara pemahaman diri dan pemahaman dunia kerja dengan segala sifat dan tuntutannya merupakan syarat penting bagi siswa dalam membuat rencana pekerjaan. Pemahaman atas kenyataan diri dan kenyataan lingkungan ini lebih penting artinya bagi para siswa SMA, karena mereka paling berkepentingan dalam hal perencanaan kerja, mengingat segi usia, yang pada akhir masa remaja, sedang menginjak tahapan perkembangan yang dituntut kebudayaan untuk lebih peduli dan mulai serius memikirkan masa depan. Masa depan yang dimaksud kehidupan keluarga, kehidupan bermasyarakat, dan ini selanjutnya berarti bekerja.
Berbagai informasi pekerjaan
Informasi karier dibedakan menurut sifatnya, yaitu kuantitatif atau kualitatif. Informasi kuantitatif berupa angka atau jumlah, seperti penyebaran pekerjaan, arah kecenderungannya, dan data banyaknya lowongan kerja. Informasi kualitatif bercerita tentang sifat pekerjaan yang dilakukan, persyaratan yang dituntut untuk bisa melakukan pekerjaan itu, imbalan, keadaan dan kondisi kerja itu.
·           Faktor-faktor yang mendorong seseorang dalam memilih pekerjaan:
1)      Motivasi berdasarkan sikap.
Motivasi berdasarkan sikap menyangkut bagaimana orang berfikir dan merasa yang menyangkut keyakinan diri mereka, kepercayaan diri mereka, sikap mereka terhadap kehidupan (positif-negatif).
2)      Motivasi berdasarkan imbalan.
Motivasi berdasarkan imbalan adalah ketika seseorang meraup imbalan dari satu aktivitas. Suatu jenis penghargaan atau hadiah atau upah yang menggairahkan orang, yang memacu mereka untuk bekerja lebih keras lagi.
 
·           Etika dalam bekerja :
1.      Jangan mengatakan betapa stresnya Anda terhadap pekerjaan
Jangan bebankan tanggung jawab atau tugas Anda kepada orang lain. Jika Anda butuh bantuan rekan kerja, mintalah tolong kepada mereka. Namun, jika tidak ada yang mau membantu Anda, itu artinya Anda harus lebih disiplin dalam bekerja dan pandai mengatur manajemen waktu Anda. Perlu di ketahui bahwa semua orang di lingkungan kerja memiliki pekerjaannya masing-masing dan tidak akan bersimpati dengan beban kerja Anda. Jadi tak ada gunanya jika Anda menunjukkan beban kerja Anda kepada mereka. Lebih baik bekerja saja.
2.      Ingatlah prestasi Anda
Mengapa setiap karyawan harus mengingat prestasinya? Sebuah penelitian telah membuktikan bahwa karyawan akan memberikan hasil yang lebih baik jika mereka menyadari telah melakukan sebuah prestasi sebelumnya. Saat seseorang berada dalam sebuah pekerjaan yang sama selama beberapa tahun, umumnya mereka sering tak menyadari bahwa mereka sebenarnya telah melakukan banyak prestasi dalam kerja mereka. Karena itulah, rekam atau tulis prestasi Anda sebagai pemicu untuk melakukan yang lebih baik dalam setiap kerja Anda.
3.      Datang tepat waktu saat rapat dan acara lainnya
Saat seseorang telat datang ke sebuah rapat atau acara, saat masuk ke dalam ruangan, ia umumnya berusaha untuk tidak menarik perhatian, tapi justru gerakannya itu malah akan semakin menarik perhatian. Kerugian lainnya, Anda akan ketinggalan instruksi dari atasan Anda dan bisa jadi kehadiran Anda malah akan merusak suasana yang sudah terbentuk dengan baik. Datang tepat waktu sama pentingnya dengan rapat atau acara itunya sendiri. Saat Anda datang terlambat, maka setiap orang akan menyadari kehadiran Anda sekaligus bertanya-tanya mengapa Anda bisa telat? Apakah Anda tidak bisa melakukan manajemen waktu dengan baik? Selain itu, datang terlambat artinya Anda terlambat memulai. Ujung-ujungnya, reputasi Anda pun akan dipertanyakan oleh atasan dan rekan kerja.

4.   Perhatikan kepentingan rekan kerja
Tempat kerja bukan rumah pribadi Anda. Karena itu, jangan menelepon dengan suara keras, apalagi sampai menggunakan speakerphone hingga semua orang mampu mendengar sekaligus terganggu dengan percakapan Anda. Jangan pula mengirim terlalu banyak file untuk dicetak hingga tidak ada orang lain yang bisa menggunakan printer. Intinya, jagalah etika Anda saat di tempat kerja demi menjaga hubungan baik dengan rekan kerja.
5.    Perluas keterampilan Anda
Jika Anda tetap mengerjakan sesuatu yang Anda kerjakan tiga tahun lalu, maka Anda butuh perubahan. Cobalah ikuti seminar, training, atau organisasi profesional yang menawarkan sesuatu yang baru untuk menambah atau mempertajam keahlian Anda.Keterampilan baru akan membuat Anda menjadi karyawan yang lebih baik dan menjauhkan Anda dari rasa bosan terhadap pekerjaan yang tidak pernah berubah.
6.    Membangun hubungan baik
Jika di setiap rapat, Anda selalu mengundang provokasi terhadap rekan kerja, atau setiap Anda berhenti kerja, Anda akan menjelekjelekkan mantan atasan Anda, Anda tidak akan mendapatkan simpati dari siapa pun. Bisa saja kejadian atau perilaku buruk Anda terjadi beberapa tahun yang lalu, tapi ingatan akan buruknya perilaku Anda akan terus diingat oleh mereka yang menyaksikan.
7.    Mengetahui kapan waktunya untuk meminta bantuan
Pekerjaan di kantor bisa saja membludak atau berkembang tidak sesuai dengan dugaan Anda. Saat itulah Anda membutuhkan rekan satu tim untuk menolong Anda. Ini adalah cara terbaik agar Anda tidak kehilangan muka di depan atasan saat pekerjaan sudah memasuki masa deadline.
8.   Tahu apa yang Anda kerjakan dan ke arah mana ia berjalan
Dalam karier, Anda harus tahu akan dibawa ke mana karier Anda tersebut. Jika tidak, maka Anda akan menemukan diri Anda melakukan hal yang sama yang Anda lakukan hari ini, 20 tahun kemudian. Maka itulah,tetapkan tujuan Anda, sekecil apa pun, yang penting meningkat dari posisi Anda sekarang.
9.    Perhatikan penampilan
Tak peduli di mana pun Anda, jangan sampai Anda menggunakan baju yang berbau tak sedap. Namun, yang lebih penting, Anda harus memiliki pandangan soal citra apa yang ingin Anda bentuk dengan pakaian Anda. Pakaian dan penampilan Anda harus sesuai dengan citra perusahaan tempat Anda bekerja. Dengan kata lain, ingatlah tempat Anda bekerja, posisi Anda di kantor, dan sesuaikan penampilan Anda dengan dua hal tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Setiawati, Denok. 2012. Bimbingan Dan Konseling Karier. Surabaya: UNESA University Press.
Munandir. 1996. Program Bimbingan Karier di Sekolah. Jakarta: Depdikbud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar