Bekerja adalah melakukan aktivitas untuk mendapatkan
penghasilan yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Perlu
ditanamkan dalam diri masing-masing orang yang bekerja bahwa apa yang dia
lakukan adalah dalam rangka ibadah, (al-Nawiy 2007). Apabila hal itu dilakukan
maka dia akan berusaha bekerja dengan sungguh-sungguh dan hidupnya menjadi
lebih tentram. Berikut ini disajikan pentingnya bekerja dari beberapa segi
menurut Surya (1990).
1.
Individu
a.
Memenuhi kebutuhan
dalam bidang keuangan dan panggilan hidup
b.
Memenuhi kebutuhan
fisik
c.
Memenuhi kebutuhan psikis:
harga diri, identitas diri, penghargaan dari orang lain, kepuasan pribadi, penentuan gaya hidup, motivasi berprestasi, peningkatan percaya diri.
d .
Pergaulan dan wawasan
lebih luas
e.
Merasa bagian dari
kelompok (sense of belongingness)
f.
Pengisi waktu dalam
sebagian besar kehidupan individu
2.
Keluarga
a.
Adanya sumber
pendapatan untuk memenuhi kebutuhan
b.
Kebanggan keluarga
c.
Terlepanya sebagian
beban keluarga
d.
Penghargaan masyarakat
pada keluarga
e.
Keberhasilan dambaan
keluarga
f.
Peningkatan
kesejahteraan keluarga
3.
Masyarakat
a.
Adanya produksi barang
dan jasa
b.
Tersedianya Man Power
c.
Tersedianya modal,
bahan mentah, dan teknologi
d.
Memperlancar roda
ekonomi
4.
Negara
a.
Sebagai aset nasional
b.
Modal pembangunan
bangsa
c.
Dapat memperlancar
kerja sama antar Negara
d.
Sebagai modal untuk
kemajuan bangsa
Bekerja
pada dasarnya tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri, tetapi juga bermanfaat
bagi keluarga, masyarakat dan bangsa. Para pekerja dapat mendorong adanya
produk barang, tersedianya Man Power, yang
dapat menjadi asset nasional bagi negara, juga memperlancar kerjasama antar
Negara, dan modal peningkatan kemajuan. Selain itu perlu ditanamkan dalam diri
masing-masing orang yang bekerja bahwa apa yang dia lakukan adalah dalam rangka
ibadah. Apabila hal itu dilakuakan maka dia akan berusaha bekerja dengan
sungguh-sungguh dan hidupnya menjadi lebih tentram.
Selain itu menurut
al-Nawiy (2007) ada juga beberapa hal yang perlu diperhatikan seseorang dalam
bekerja antara lain:
1.
Amanah dalam bekerja
2.
Tidak curang
3.
Tidak merampas hak
orang lain
4.
Tidak menipu/berdusta
5.
Tidak bersumpah palsu
6.
Tidak mengambil suap
7.
Tidak mengeksploitasi
kecantikan/ketampanan
8.
Tidak bergosip
9.
Tidak bersepi-sepi
dengan lawan jenis
10.
Tidak memata-matai
Meskipun
bimbingan dan konseling karier telah berkembang deng pesat, bahkan dalam
perkembangannya bisa diterapkan pada berbagai komunitas, namun demikian sekolah
masih merupakan setting yang subur bagi pelayanan BK. Bentuk pelayanan BK
karier di sekolah mengarah pada upaya pemahaman diri siswa, pemahaman dan sikap
positif terhadap berbagai jenis
pekerjaan serta pemahaman dunia kerja, baik dari segi syarat maupun pemilihan
pekerjaan yang relevan dan menganalisis pekerjaan yang telah dipilih. Pada
akhirnya diharapkan siswa ataupun individu yang mendapatkan layanan BK karier
akan mampu memilih jenis pekerjaan yang akan ditekuni kelak di kemudian hari.
Semua
jenis layanan BK yang sesuai dan terbingkai pada komponen pelayanan dasar,
pelayanan responsif, perencanaan individual dan dukungan system bisa
diterapkan.
Pentingnya Informasi
Tentang Dunia Kerja
Untuk maksud pemahaman dunia kerja diperlukan
informasi pekerjaan dan pelaksanaan layanan bimbingan berupa pemberian
informasi, sangat mengandalkan tersedianya bahan informasi karier yang lengkap,
andal, dan selalu diperbarui.
Dengan bahan informasi yang lengkap dan akurat
konselor bisa lebih baik dalam membantu
siswa memperoleh pemahaman tentang lingkungan sekitar, khususnya dunia kerja.
Perpaduan antara pemahaman diri dan pemahaman dunia kerja dengan segala sifat
dan tuntutannya merupakan syarat penting bagi siswa dalam membuat rencana
pekerjaan. Pemahaman atas kenyataan diri dan kenyataan lingkungan ini lebih
penting artinya bagi para siswa SMA, karena mereka paling berkepentingan dalam
hal perencanaan kerja, mengingat segi usia, yang pada akhir masa remaja, sedang
menginjak tahapan perkembangan yang dituntut kebudayaan untuk lebih peduli dan
mulai serius memikirkan masa depan. Masa depan yang dimaksud kehidupan keluarga,
kehidupan bermasyarakat, dan ini selanjutnya berarti bekerja.
Berbagai informasi
pekerjaan
Informasi karier dibedakan menurut sifatnya, yaitu kuantitatif
atau kualitatif. Informasi
kuantitatif berupa angka atau jumlah, seperti penyebaran pekerjaan, arah
kecenderungannya, dan data banyaknya lowongan kerja. Informasi kualitatif
bercerita tentang sifat pekerjaan yang dilakukan, persyaratan yang dituntut
untuk bisa melakukan pekerjaan itu, imbalan, keadaan dan kondisi kerja itu.
·
Faktor-faktor yang
mendorong seseorang dalam memilih pekerjaan:
1) Motivasi berdasarkan sikap.
Motivasi berdasarkan sikap menyangkut bagaimana orang
berfikir dan merasa yang menyangkut keyakinan diri mereka, kepercayaan diri
mereka, sikap mereka terhadap kehidupan (positif-negatif).
2) Motivasi berdasarkan imbalan.
Motivasi berdasarkan imbalan adalah ketika seseorang
meraup imbalan dari satu aktivitas. Suatu jenis penghargaan atau hadiah atau
upah yang menggairahkan orang, yang memacu mereka untuk bekerja lebih keras
lagi.
·
Etika dalam bekerja :
1. Jangan mengatakan betapa
stresnya Anda terhadap pekerjaan
Jangan
bebankan tanggung jawab atau tugas Anda kepada orang lain. Jika Anda butuh
bantuan rekan kerja, mintalah tolong kepada mereka. Namun, jika tidak ada yang
mau membantu Anda, itu artinya Anda harus lebih disiplin dalam bekerja dan
pandai mengatur manajemen waktu Anda. Perlu di ketahui bahwa semua orang di lingkungan kerja memiliki
pekerjaannya masing-masing dan tidak akan bersimpati dengan beban kerja Anda.
Jadi tak ada gunanya jika Anda menunjukkan beban kerja Anda kepada mereka.
Lebih baik bekerja saja.
2. Ingatlah prestasi Anda
Mengapa
setiap karyawan harus mengingat prestasinya? Sebuah penelitian telah
membuktikan bahwa karyawan akan memberikan hasil yang lebih baik jika mereka
menyadari telah melakukan sebuah prestasi sebelumnya. Saat seseorang berada
dalam sebuah pekerjaan yang sama selama beberapa tahun, umumnya mereka sering
tak menyadari bahwa mereka sebenarnya telah melakukan banyak prestasi dalam
kerja mereka. Karena itulah, rekam atau tulis prestasi Anda sebagai pemicu
untuk melakukan yang lebih baik dalam setiap kerja Anda.
3. Datang tepat waktu saat
rapat dan acara lainnya
Saat
seseorang telat datang ke sebuah rapat atau acara, saat masuk ke dalam ruangan,
ia umumnya berusaha untuk tidak menarik perhatian, tapi justru gerakannya itu
malah akan semakin menarik perhatian. Kerugian lainnya, Anda akan ketinggalan
instruksi dari atasan Anda dan bisa jadi kehadiran Anda malah akan merusak
suasana yang sudah terbentuk dengan baik. Datang tepat waktu sama pentingnya
dengan rapat atau acara itunya sendiri. Saat Anda datang terlambat, maka setiap
orang akan menyadari kehadiran Anda sekaligus bertanya-tanya mengapa Anda bisa
telat? Apakah Anda tidak bisa melakukan manajemen waktu dengan baik? Selain
itu, datang terlambat artinya Anda terlambat memulai. Ujung-ujungnya, reputasi
Anda pun akan dipertanyakan oleh atasan dan rekan kerja.
4. Perhatikan kepentingan
rekan kerja
Tempat kerja
bukan rumah pribadi Anda. Karena itu, jangan menelepon dengan suara keras,
apalagi sampai menggunakan speakerphone hingga semua orang mampu
mendengar sekaligus terganggu dengan percakapan Anda. Jangan pula mengirim
terlalu banyak file untuk dicetak hingga tidak ada orang lain yang
bisa menggunakan printer. Intinya, jagalah etika Anda saat di tempat kerja demi
menjaga hubungan baik dengan rekan kerja.
5. Perluas keterampilan Anda
Jika Anda
tetap mengerjakan sesuatu yang Anda kerjakan tiga tahun lalu, maka Anda butuh
perubahan. Cobalah ikuti seminar, training, atau organisasi
profesional yang menawarkan sesuatu yang baru untuk menambah atau mempertajam
keahlian Anda.Keterampilan baru akan membuat Anda menjadi karyawan yang lebih
baik dan menjauhkan Anda dari rasa bosan terhadap pekerjaan yang tidak pernah
berubah.
6. Membangun hubungan baik
Jika di
setiap rapat, Anda selalu mengundang provokasi terhadap rekan kerja, atau
setiap Anda berhenti kerja, Anda akan menjelekjelekkan mantan atasan Anda, Anda
tidak akan mendapatkan simpati dari siapa pun. Bisa saja kejadian atau perilaku buruk Anda terjadi beberapa
tahun yang lalu, tapi ingatan akan buruknya perilaku Anda akan terus diingat
oleh mereka yang menyaksikan.
7. Mengetahui kapan waktunya
untuk meminta bantuan
Pekerjaan di
kantor bisa saja membludak atau berkembang tidak sesuai dengan dugaan Anda.
Saat itulah Anda membutuhkan rekan satu tim untuk menolong Anda. Ini adalah
cara terbaik agar Anda tidak kehilangan muka di depan atasan saat pekerjaan
sudah memasuki masa deadline.
8. Tahu apa yang Anda
kerjakan dan ke arah mana ia berjalan
Dalam karier, Anda harus tahu akan dibawa ke mana
karier Anda tersebut. Jika tidak, maka Anda akan menemukan diri Anda melakukan
hal yang sama yang Anda lakukan hari ini, 20 tahun kemudian. Maka
itulah,tetapkan tujuan Anda, sekecil apa pun, yang penting meningkat dari
posisi Anda sekarang.
9. Perhatikan penampilan
Tak peduli di
mana pun Anda, jangan sampai Anda menggunakan baju yang berbau tak sedap.
Namun, yang lebih penting, Anda harus memiliki pandangan soal citra apa yang
ingin Anda bentuk dengan pakaian Anda. Pakaian dan penampilan Anda harus sesuai
dengan citra perusahaan tempat Anda bekerja. Dengan kata lain, ingatlah tempat Anda bekerja, posisi Anda di kantor,
dan sesuaikan penampilan Anda dengan dua hal tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Setiawati, Denok. 2012. Bimbingan Dan Konseling Karier.
Surabaya: UNESA University Press.
Munandir. 1996. Program Bimbingan Karier di Sekolah.
Jakarta: Depdikbud.
http://id.shvoong.com/social-science/education/2191930-pengertian
bekerja/#ixzz1nIj2YSbp.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar